My New Dream -Part 2-


 Part 2

Aku dan kak Jess berjalan menuju atap sekolah, selama perjalanan banyak sekali kakak kelas yang menatapku sinis, kakak kelas disini memang suka salah paham mereka mengira bahwa aku adalah kekasihnya kak Jess padahal aku dan kak Jess adalah saudara. Setelah sampai di atap aku duduk bersebelahan dengan kak Jess sambil menatap langit yang cerah
“kakak mau ngomongin apa?” tanyaku mengawali pembicaraan
“barusan kamu bilang apa?” kak Jess balas bertanya, sepertinya tadi kak Jess tengah melamun-kan sesuatu
“aduh kak, tadi kan kakak bilang ke aku ada yang mau diomongin, gimana sih?”
“bercanda kali kakak cuma mau aja ngabisin waktu istirahat sama kamu”
            “kirain mau ngomong apa, lagian harus ya aku terus yang nemenin kak Jess, kak Jess cari temen sendiri dong, aku kalau dirumah kan mainnya juga sama kakak”
“emangnya enggak boleh ya aku di sekolah main sama kamu?”
“boleh sih kak, tapi bukannya kakak punya temen sendiri, terus aku juga punya kabiru kasian juga kan kalau aku ninggalin Kabiru terus”
“kamu udah makan?? makan yuk” bukannya membalas nasehatku kak Jess malah mengalihkan topik pembicaraan
“laper sih, tapi kakak tau sendiri kan kalau kantin itu biasanya penuh banget waktu istirahat gini, jadi nggak mood makan kalau udah sampai disana”
“jreng.... jreng udah kakak bawain makanan kesukaan kamu, mie goreng” kak Jess memperlih-atkan kotak makannya yang berisi mie goreng favoritku
“wahh kakak baik banget sini aku makan” ucapku semangat sembari merebut kotak makan yang masih dibawa kak Jess
“eits... kalau kamu mau makan, harus kakak yang suapin”
Aku mendengus kesal “cih terserah kakak deh”
“nah gitu dong”
Tak lama kemudian bel masuk berbunyi aku segera bangkit dari posisi dudukku “aku ke kelas dulu ya kak” pamitku “iya sana, sampai nanti” kata kak Jess sambil melambaikan tangan, aku segera berlari menuju kelas. Didalam kelas sudah banyak siswa yang masuk dan duduk ditempat mereka masing-masing, termasuk Kabiru yang tengah melambaikan tangannya kearahku “yah ditinggalin lagi nih gue” sindir Kabiru sambil menyilangkan tangannya didepan dada
“maafin gue ya Bir, tadi enggak tau kenapa kak Jess tiba-tiba manggil gue” jelasku dengan wajah menyesal
“iya deh gue maafin, buat kak Jess apa sih yang enggak?” canda Kabiru, aku membalasnya dengan senyuman manis.
Bu Fika guru bahasa inggris masuki kelas dengan seseorang, yang sepertinya dia siswa baru di kelasku, dan benar saja dia memang murid baru yang lebih parahnya lagi dia adalah cowok misterius yang menabrakku tadi “good afternoon student” sapa Bu Fika
good afternoon ma’am” balas kami serempak
student, this is your new friend, Aidil introduce your self please
oke ma’am, halo teman-teman na-”
with english please” sela bu Fika
sure, hello friends my full name is Muhamad Aidil Taqdiman, i’am from Sulawesi, you can call me Aidil, nice to meet you all
that’s good aidil you are very smart for a new student, please have a sit
thank you ma’am
            “Vrile” bisik Kabiru dengan suara pelan
            “apaan?” balasku tak kalah pelan agar Bu Fika tidak mendengar percakapan kami
            “itu kan cowok yang tadi nabrak lo” lanjut kabiru
            “iya gue tau kali, parah banget Bir satu kelas sama orang kayak gitu”
            Setelah pengenalan murid baru tersebut, bu Fika mulai menjelaskan materi pelajaran dengan cepat dan menurutku cukup jelas, karena bisa dibilang aku selalu mendapatkan nilai tertinggi di mata pelajaran bahasa Inggris.
“Anak-anak ibu akan memberikan kalian tugas kelompok” ucap bu Fika setelah selesai menjelaskan materi tersebut.
            “mampus gue belum paham langsung di kasih tugas kelompok” seru Aidil dari bangkunya
“tenang saja Aidil karena kamu murid baru, kamu akan satu kelompok dengan Avrile karena dia murid yang memiliki nilai tertinggi dikelas ini” jelas Bu Fika
what?” tanyaku spontan dengan suara cukup keras
“jangan mengeluh Avrile ini perintah dari saya”
“tapi saya kan mau satu kelompok sama sahabat saya ma’am
“tenang saja masing-masing kelompok berjumlah 3 anggota jadi kamu bisa satu kelompok dengan sahabat kamu, semuanya jelas?” tanya bu Fika
“jelas ma’am
“baik silahkan diskusi dengan kelompok kalian masing-masing”
Murid-murid segera bergabung dengan kelompok mereka masing-masing, Aidil berjalan menu-ju mejaku dan Kabiru lalu menarik bangku untuk duduk tepat dihadapanku.
“halo nama gue Aidil, mohon bantuannya ya” sapa Aidil dengan cengiran lebar
“hai Aidil, nama gue Kabiru ini sahabat gue Avrile” balas kabiru sembari menunjuk kearahku, aku membalasnya dengan senyuman simpul
“gue tau kok, lo itu cewek bawel yang tadi nabrak gue kan?” aku segera menatapnya tajam bukannya dia yang nabrak gue? Tanyaku dalam hati
what?? bawel dari mana sih? emang lo itu siapa ngata-ngatain gue bawel. hah?” ketusku
“emang kenapa salah ya kalau gue manggil lo bawel?? gue suka kok sama cewek bawel” aku berdecak kesal sedangkan Kabiru menyikut siku ku sambil tersenyum jahil.
“bodo amat, pokoknya gue enggak suka lo panggil kayak gitu”
“cie... kayaknya ada yang mau terbebas dari ‘kejora’ nih” sela Kabiru
“nggak lucu” balasku
“kejora? apaan tuh?” tanya Aidil
“kelompok jomblo ceria” balas Kabiru sambil tertawa penuh kemenangan, Aidil yang sudah mengetahui arti ‘kejora’ tersebut juga ikut tertawa
“oke mendingan sekarang kita bahas tugas dulu, nanti kalau udah selesai baru cerita-cerita lagi” usul Kabiru
Aku segera membuka buku catatanku “tugas kita itu kan disuruh buat diskripsi tentang tempat wisata, menurut kalian enaknya diskripsiin apa?”
“gimana kalau kita ke danau toba aja, bokap sama nyokap lo kan kebetulan juga punya vila di sekitar sana?” balas Kabiru
“buset jauh amat sampai Sumatra” keluh Aidil
“gue setuju sama usulan lo bir, tapi ada satu masalah nih”
“masalah apa? jangan bilang kalau lo enggak boleh kesana?” tukas Kabiru
“bukan gitu, kalau sampai kak Jess tau gue mau pergi keluar provinsi, gue yakin deh dia bakal-an ngotot pengen ikut”
“siapa tuh kak Jess?? kakak kelas yang tadi itu?” tanya Aidil
“iya dia kakaknya Avrile, tapi menurut gue justru malah seru kalau ngajak kak Jess sekalian liburan juga kan? lo bisa kan Aidil?”
“bisa, mau berangkat kapan?”
“gimana kalau besok waktu liburan satu minggu aja” usulku
“oke deh nanti kumpul di bandara ya?” balas Kabiru
“oke” ucapku dan Aidil serempak.
Rencana liburan kedanau toba tinggal 3 hari lagi, aku sudah tidak sabar ingin sekali mengunjui dan menikmati udara segar disekitar sana, soalnya udah lama juga aku tidak berlibur keluar provinsi. Sepulang sekolah aku tidak langsung memberitahu kak Jess, karena menurutku lebih baik meminta izin terlebih dahulu sama papa, setelah papa mengizinkan sesuai rencana aku akan memberitahu kak Jess, tapi entah darimana kak Jess justru sudah mengetahui rencanaku.
“kak ada yang mau aku omongin?” panggilku saat aku dan kak Jess tengah duduk bersama di ruang tamu.
“kamu mau ke danau toba kok enggak bilang kakak dulu sih?” tanya kak Jess
“bukan gitu kak, rencananya emang aku mau kasih tau kakak tapi nanti setelah aku diizinin sama papa”
“aku ikut pokoknya”
“iya aku tau kali kakak bakalan ikut, tapi jangan rese ya di sana, pokoknya kakak nggak boleh berisik atau gangguin aku”
“okedeh”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Made By My Country

My New Dream -Part 18-

My New Dream -Part 20-