My New Dream -Part 10-


Part 10


Kami memasukkan koin lalu menekan tobol start secara bersamaan “mau balapan di kota mana?” tanya kak Jess “Tokyo” balas aku dan Alvin serempak, dalam hitungan ke-3 kami mulai balapan, sejauh ini kak Jess berada di depan sedangkan Alvin berada dibelakangnya aku berada di posisi terakhir, kelebihananku adalah jika ada tikungan tajam aku pasti bisa melewatinya dengan sempurna tikungan tajam sudah telihat, aku membelokkan mobil dengan sedikit rem, kak Jess dan Alvin sedikit menabrak dinding pembatas dan menyebabkan mobil mereka melambat “kalian terlalu lambat haha...” tawaku puas, mobilku melaju dengan kencang garis finish sudah terlihat jarakku dengan musuh hanya 0.3 detik dan akhirnya dengan keberuntunganku aku menang melawan mereka.
“aku menang sekarang turuti kemauanku” pintaku setelah game selesai.
“gila hebat banget lo” puji Alvin.
“biasa deh, ujung-ujungnya kalau ada tikungan tajam pasti dia yang menang, dari dulu juga gitu” jelas kak Jess
“jarang banget lho ada cewek pinter nge-game kayak lo, bener-bener hebat deh cara mainnya itu bisa melebihi kita Jess”
“ya cukup pujiannya sekarang turuti kemauanku”
“apa sebutin aja”
“maaf nih ya sebelumnya kalau nggak sopan nyuruh-nyuruh senior, aku mau Alvin sama kak Jess beliin aku minuman haus nih soalnya”
“cuma itu? terus lo mau kemana?” tanya Alvin.
“aku tungguin di sini mau main lagi seru banget soalnya”
“oke deh jangan kemana-mana ya”
Karena kak Jess dan Alvin pergi aku menelepon Aidil agar datang kesini “halo sayang kamu dimana?” tanyaku.
“lagi dirumah aja nih kenapa rindu ya? kita kan nanti malem ketemu”
“terserah kamu deh, bisa nggak kamu kesini di game zone, soalnya aku lagi main sama Alvin terus ada kak Jess juga”
“Alvin? oke aku kesana sekarang” tanpa banyak bertanya lagi Aidil langsung menyusulku, aku tertawa puas karena Aidil mau menyusulku kesini. Aku paling senang jika Aidil sudah mau menyusul-ku dengan begitu kami dapat bermain bersama.
Aku tau pasti Aidil tidak suka jika aku main tanpa mengajaknya, setelah memainkan satu perta-ndingan akhirnya kak Jess dan Alvin kembali “sorry ya lama antrenya banyak banget” ucap Alvin lalu memberikan minuman kepadaku “nggak papa makasih ya kakak-kakak yang baik” balasku sambil tersenyum manis “heii” panggil seseorang dari belakang kami “halo sini” balasku saat melihat orang tersebut adalah Aidil “kamu kenal?” tanya Alvin “iya sebenarnya dia ini… ” Aidil memotong kalimat kak Jess “halo salam kenal nama gue Aidil” kenal Aidil lalu mengulurkan tangannya pada Alvin “halo juga nama gue Alvin temen sekelas Jess” balas Alvin.
“ngomong-ngomong lo ada urusan apa kesini?” tanya Alvin.
“sebenernya Aidil ini pacar aku, tadi aku nelepon dia buat nemenin aku kesini nggak masalah kan?” jelasku.
“pacar? Haha... bener juga masa cewek kayak kamu belum punya pacar”
“ya gue beruntung bisa jadi pacar dia”
“oke, kita mau ngapain nih sekarang?” tanya kak Jess.
“jalan-jalan aja di sekitar sini tadi gue lihat ada taman yang bagus buat jalan-jalan” usul Aidil dengan nada datar.
“taman? ngapain ketaman?” tanya Alvin sewot.
“kan tadi gue udah bilang kalau kita jalan-jalan”
“menurutku taman itu ide yang bagus kalau Alvin sama kak Jess masih mau main biar aku sama Aidil aja” belaku.
“gue rasa ketaman lebih baik daripada main game terus-terusan” tambah kak Jess.
“oke gue ikut aja”
Kami berjalan-jalan menyusuri taman rasanya menyegarkan berjalan di taman yang rimbun dan sepi “duduk disitu yuk” ajak Alvin sambil menunjukkan sebuah pohon besar yang di bawahnya tumbuh rumput hijau yang lebat “oke” balas kami lalu duduk di bawah pohon “eh itu ada es krim beli ah” kata Alvin sambil berlari ke arah tukang es krim tersebut, tak lama Alvin datang dan membawa 3 es krim “ini buat lo dan buat Jess” ucap Alvin lalu memberikanku dan kak Jess es krim “sorry ya Aidil gue lupa beliin punya lo soalnya gue kan enggak tau lo suka rasa apa” balas Alvin lalu menatap Aidil “ya harusnya lo beliin dia es krim yang apa gitu, masa cuma dia aja yang enggak dapet es krim” kak Jess tampak tidak suka dengan kelakuan Alvin “enggak papa kak Jess nggak usah marah juga, lagian aku kan tinggal beli sendiri” balas Aidil lalu beranjak pergi.
Aku menahan tangan Aidil “ngapain kamu beli, ini makan es krim sama aku aja” ucapku lalu membuka bungkus es krim “terus kak Jess enggak boleh marahin Alvin kayak gitu dia kan udah beliin kita es krim harusnya kita makasih dong sama dia” kataku menasehati kak Jess “makasih ya Alvin udah beliin es krim” ucapku “iya sama-sama” balasnya lalu memakan es krim yang ada di tangannya “kamu mau? nih” tawarku sambil menyuapkan es krim kepada Aidil “mau lah” balas Aidil sambil membuka mulutnya.
Hari sudah mulai sore kami memutuskan untuk pulang “kak aku pulangnya bareng sama Aidil aja ya?” pintaku pada kak Jess “iya, Aidil lo hati-hati ya bawa motornya” kak Jess mengingatkan Aidil “siap kak, tenang aja aku nggak berani ngebut-ngebut kalau boncengin dia” jelas Aidil “Alvin kamu mau langsung pulang?” tanyaku pada Alvin “enggak aku mau mabar dulu sama Jess dirumah lo” balas Alvin lalu bersiap untuk pergi “oh oke” balasku sambil menaiki motor Aidil “pegangan dong” ucap Aidil sebelum berangkat “iya iya” balasku lalu memeluk Aidil “gini kan?” tanyaku “yup jangan dilepaskan kalau belum sampai rumah ya” pinta Aidil, aku hanya membalasnya dengan anggukan.
Sesampainya dirumah Aidil langsung pulang karena nanti malam kami mau jalan bersama, aku memasuki rumah yang diikuti langkah kak Jess dan Alvin “kalian mau minum apa?” tanyaku kepada mereka berdua “aku jus jeruk aja deh, lo mau apa?” tanya kak Jess pada Alvin “minum teh aja” balas Alvin lalu mengeluarkan ponsel “oh iya boleh minta nomor lo nggak?” tanya Alvin sambil memberi- kan ponselnya padaku “boleh” aku segera memasukkan nomor dan mengembalikan ponsel Alvin, setelah membuatkan minum untuk mereka aku bersiap-siap untuk acara super penting nanti malam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Made By My Country

My New Dream -Part 18-

My New Dream -Part 20-