My New Dream -Part 7-
Part 7
“trus aku bantuin apaan nih?” tanyaku setelah sampai dikamar Aidil
“kamu duduk aja, aku butuh kamu disini buat temenin aku aja kok”
balas Aidil
“kok gitu sih, pokoknya aku mau bantu kamu, kamu butuh apa aja?”
“kamu ambilin kamera di lemari itu deh”
“kamera yang ini?” tanyaku setelah mengambil sebuah kamera yang
terletak dimeja
“iya cepet bawa sini” perintah Aidil
“bentar aku mau liat foto – fotonya, ini kan…. kamu candid aku ya?”
tanyaku saat melihat di kameranya banyak sekali foto candid-ku
“iya emang kenapa kamu tetep cantik kok”
“bukan masalah gitu, kalau kamu mau minta foto aku nggak harus di
candid kan? kamu kan bisa minta baik – baik ke aku, dan kamu pikir aku nggak
malu karena ada foto – foto aku dikamera kamu?”
“orang udah minta maaf juga, bawel banget sih”
“tuh kan kamu tu selalu aja kalau…”
“sstt udah ya marah – marahnya ayo kita berangkat” ajak Aidil
sambil menarik tanganku
Kami berangkat menaiki mobil perjalanan dari Vila ke danau Toba
sekitar 30 menit “oh iya kak nanti kalau ada minimarket berhenti dulu ya
soalnya aku mau beli makanan” ucapku pada kak Jess “oke” balas kak Jess singkat
“aku ikut ya?” tanya Aidil “terserah” balasku sambil memalingkan muka “kenapa?
lagi pada berantem ya? bukannya tadi sebelum berangkat kalian baik – baik aja?
kenapa sih cerita dong” desak Kabiru “tanya aja tuh sama dia” tunjukku pada
Aidil “emang kenapa sih dil?” tanya kak Jess “…ya gitu pokoknya panjang banget
ceritanya” sanggah Aidil “aku tu cuma nggak suka kak, Bir, kalau aku nasehatin
dia, dia malah ngatain aku bawel bukannya didengerin juga” balasku “yaelah Vril
dia manggil lo bawel bukan karena dia males dengerin nasehat lo kali” balas
Kabiru “iya bawel nya kamu itu sebuah rasa sayangnya Aidil ke kamu” tambah kak
Jess “emang gitu ya?” tanyaku sambil menatap Aidil “iya dong betul banget tuh”
balas Aidil.
Aku dan Aidil turun saat sampai di sebuah minimarket “mau beli apa
sih cantik?” tanya Aidil “barusan kamu manggil aku apa? baru kali ini denger”
tanyaku pura – pura tidak dengar “yaudah bawel aja deh kalau nggak mau” Aidil
meralat perkataannya “jangan, jangan cantik aja nggak papa” jawabku sambil
tersenyum manis “aku mau beli mie instan, minuman buat kita, P3K dan chokelat,
kalau kamu?” tanyaku “aku cuma mau nganterin kamu aja” balasnya singkat
“makasih kalau gitu” aku segera berjalan menuju kasir.
Kami melanjutkan perjalanan, pegunungan yang sangat indah dan juga
hutan – hutan yang rimbun membuat suasana tempat wisata tersebut sangat asri
dan damai. Tempat tujuan sudah ada di depan mata kami menganga lebar melihat
betapa luas dan indahnya danau Toba “bawel foto kuy” ucap Aidil setelah sampai
di pinggiran danau “kamu.. ” aku mulai gemas mendengar Aidil memanggilku bawel
“yah masa yang foto cuma berdua kita ajakin dong” sela Kabiru “yaudah ayo kita
foto bareng” ajakku “tapi nanti kita fotbar ya” pinta Aidil “iya, iya bawel
banget sih” balasku sambil tertawa “yahh ikut – ikutan nih cewe bawelnya” balas
Aidil sambil mencubit pipiku “udah sama – sama bawel jangan saling menggoda”
lerai kak Jess.
Setelah foto – foto kami mengambil beberapa gambar dan video untuk
tugas kelompok. Kami berjalan cukup lama saat ini kak Jess mengajak kami untuk
mengikutinya tanpa banyak bertanya sampailah kami di sebuah hutan “kak Jess
beneran mau camping disini? disini sepi banget lho mana nggak ada lampu lagi
entar kalau malem gelap banget deh” rengek
Kabiru “iya gue serius dan gue ingatkan sekali lagi jangan memisahkan diri dari
rombongan, jangan bergurau dan berbicara kasar mengerti?” tanya kak Jess tegas
“kak tujuan kita apasih sebenernya?” tanyaku “ya biar kita lebih mengenal alam,
ayo berangkat” balas kak Jess lalu menggenggam tanganku.
Aku berjalan didepan dengan kak Jess sedangkan Aidil berada
dibelakang bersama Kabiru, kami berhenti di tanah yang kering dan agak lebar
untuk membuat tenda “Kabiru dan Aidil kalian mencari kayu bakar disekitar sini
sedangkan aku dan adikku akan membangun tenda” perintah kak Jess lagi “baik”
jawab kami serempak lalu melaksanakan tugas masing – masing. Hari sudah mulai
sore kak Jess dan aku sudah selesai membangun tenda, tinggal menunggu Kabiru
dan Aidil kembali. Disamping itu Kabiru dan Aidil sedang berjalan menuju tenda
namun tiba – tiba Kabiru tergelincir untung saja Aidil menangkapnya “kamu nggak
papa?” tanya Aidil, tidak ada balasan dari Kabiru dia terus menatap Aidil “Bir
kamu nggak papa?” ulang Aidil “maaf tadi gue ngalamun” jawab Kabiru sambil
tersenyum.
Kabiru mencoba berjalan namun hasilnya nihil kakinya susah untuk
digerakkan “aduh kaki gue nggak bisa buat gerak, gimana dong?” tanya Kabiru
panik “kalau aku manggil bantuan masa kamu sendirian disini mana udah malem
lagi” balas Aidil “Aidil lo ke tenda aja dulu kasih tau yang lain, gue disini
nggak papa kok” balas Kabiru “mana mungkin aku ninggalin cewe sendirian disini”
jawab Aidil. Disamping itu aku dan kak Jess mulai khawatir karena Kabiru belum
juga kembali “kak kita cari aja yuk mereka, udah malem nih entar kalau kenapa –
napa gimana?” tanyaku mulai panik “yaudah ayo kita cari” balas kak Jess.
Komentar
Posting Komentar