My New Dream -Part 7-



Part 7

Setelah sampai dirumah kami merasa lelah dan memutuskan untuk tidur. Pagi harinya kami berniat untuk mengunjungi danau Toba “udah pada siap – siap?” tanya kak Jess “emang mau kemana?” tanya Aidil yang memang tidak mengetahui jadwal hari ini “kita kan mau ke danau Toba gimana sih? emang Avril nggak ngasih tau kamu ya?” tanya kak Jess lagi “udah aku kasih tau kali waktu itu, kamunya aja yang lupa” balasku sewot “iya deh aku yang salah, bantuin siap – siap dong” ucap Aidil sambil mengedipkan sebelah mata “bener tuh lo harus bantuin Aidil” tambah Kabiru “kenapa harus gue? yang lain kan bisa lagian masak gue bantuin beres – beres di kamarnya” balasku dengan muka merah “nggak mau nih? yaudah deh aku nggak usah ikut aja” jawab Aidil sambil meninggalkan kami “iya deh iya dibantuin nih” balasku sambil mengikutinya dibelakang
“trus aku bantuin apaan nih?” tanyaku setelah sampai dikamar Aidil
“kamu duduk aja, aku butuh kamu disini buat temenin aku aja kok” balas Aidil
“kok gitu sih, pokoknya aku mau bantu kamu, kamu butuh apa aja?”
“kamu ambilin kamera di lemari itu deh”
“kamera yang ini?” tanyaku setelah mengambil sebuah kamera yang terletak dimeja
“iya cepet bawa sini” perintah Aidil
“bentar aku mau liat foto – fotonya, ini kan…. kamu candid aku ya?” tanyaku saat melihat di kameranya banyak sekali foto candid-ku
“iya emang kenapa kamu tetep cantik kok”
“bukan masalah gitu, kalau kamu mau minta foto aku nggak harus di candid kan? kamu kan bisa minta baik – baik ke aku, dan kamu pikir aku nggak malu karena ada foto – foto aku dikamera kamu?”
“orang udah minta maaf juga, bawel banget sih”
“tuh kan kamu tu selalu aja kalau…”
“sstt udah ya marah – marahnya ayo kita berangkat” ajak Aidil sambil menarik tanganku
Kami berangkat menaiki mobil perjalanan dari Vila ke danau Toba sekitar 30 menit “oh iya kak nanti kalau ada minimarket berhenti dulu ya soalnya aku mau beli makanan” ucapku pada kak Jess “oke” balas kak Jess singkat “aku ikut ya?” tanya Aidil “terserah” balasku sambil memalingkan muka “kenapa? lagi pada berantem ya? bukannya tadi sebelum berangkat kalian baik – baik aja? kenapa sih cerita dong” desak Kabiru “tanya aja tuh sama dia” tunjukku pada Aidil “emang kenapa sih dil?” tanya kak Jess “…ya gitu pokoknya panjang banget ceritanya” sanggah Aidil “aku tu cuma nggak suka kak, Bir, kalau aku nasehatin dia, dia malah ngatain aku bawel bukannya didengerin juga” balasku “yaelah Vril dia manggil lo bawel bukan karena dia males dengerin nasehat lo kali” balas Kabiru “iya bawel nya kamu itu sebuah rasa sayangnya Aidil ke kamu” tambah kak Jess “emang gitu ya?” tanyaku sambil menatap Aidil “iya dong betul banget tuh” balas Aidil.
Aku dan Aidil turun saat sampai di sebuah minimarket “mau beli apa sih cantik?” tanya Aidil “barusan kamu manggil aku apa? baru kali ini denger” tanyaku pura – pura tidak dengar “yaudah bawel aja deh kalau nggak mau” Aidil meralat perkataannya “jangan, jangan cantik aja nggak papa” jawabku sambil tersenyum manis “aku mau beli mie instan, minuman buat kita, P3K dan chokelat, kalau kamu?” tanyaku “aku cuma mau nganterin kamu aja” balasnya singkat “makasih kalau gitu” aku segera berjalan menuju kasir.
Kami melanjutkan perjalanan, pegunungan yang sangat indah dan juga hutan – hutan yang rimbun membuat suasana tempat wisata tersebut sangat asri dan damai. Tempat tujuan sudah ada di depan mata kami menganga lebar melihat betapa luas dan indahnya danau Toba “bawel foto kuy” ucap Aidil setelah sampai di pinggiran danau “kamu.. ” aku mulai gemas mendengar Aidil memanggilku bawel “yah masa yang foto cuma berdua kita ajakin dong” sela Kabiru “yaudah ayo kita foto bareng” ajakku “tapi nanti kita fotbar ya” pinta Aidil “iya, iya bawel banget sih” balasku sambil tertawa “yahh ikut – ikutan nih cewe bawelnya” balas Aidil sambil mencubit pipiku “udah sama – sama bawel jangan saling menggoda” lerai kak Jess.
Setelah foto – foto kami mengambil beberapa gambar dan video untuk tugas kelompok. Kami berjalan cukup lama saat ini kak Jess mengajak kami untuk mengikutinya tanpa banyak bertanya sampailah kami di sebuah hutan “kak Jess beneran mau camping disini? disini sepi banget lho mana nggak ada lampu lagi entar kalau malem gelap banget deh”  rengek Kabiru “iya gue serius dan gue ingatkan sekali lagi jangan memisahkan diri dari rombongan, jangan bergurau dan berbicara kasar mengerti?” tanya kak Jess tegas “kak tujuan kita apasih sebenernya?” tanyaku “ya biar kita lebih mengenal alam, ayo berangkat” balas kak Jess lalu menggenggam tanganku.
Aku berjalan didepan dengan kak Jess sedangkan Aidil berada dibelakang bersama Kabiru, kami berhenti di tanah yang kering dan agak lebar untuk membuat tenda “Kabiru dan Aidil kalian mencari kayu bakar disekitar sini sedangkan aku dan adikku akan membangun tenda” perintah kak Jess lagi “baik” jawab kami serempak lalu melaksanakan tugas masing – masing. Hari sudah mulai sore kak Jess dan aku sudah selesai membangun tenda, tinggal menunggu Kabiru dan Aidil kembali. Disamping itu Kabiru dan Aidil sedang berjalan menuju tenda namun tiba – tiba Kabiru tergelincir untung saja Aidil menangkapnya “kamu nggak papa?” tanya Aidil, tidak ada balasan dari Kabiru dia terus menatap Aidil “Bir kamu nggak papa?” ulang Aidil “maaf tadi gue ngalamun” jawab Kabiru sambil tersenyum.
Kabiru mencoba berjalan namun hasilnya nihil kakinya susah untuk digerakkan “aduh kaki gue nggak bisa buat gerak, gimana dong?” tanya Kabiru panik “kalau aku manggil bantuan masa kamu sendirian disini mana udah malem lagi” balas Aidil “Aidil lo ke tenda aja dulu kasih tau yang lain, gue disini nggak papa kok” balas Kabiru “mana mungkin aku ninggalin cewe sendirian disini” jawab Aidil. Disamping itu aku dan kak Jess mulai khawatir karena Kabiru belum juga kembali “kak kita cari aja yuk mereka, udah malem nih entar kalau kenapa – napa gimana?” tanyaku mulai panik “yaudah ayo kita cari” balas kak Jess.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Made By My Country

My New Dream -Part 18-

My New Dream -Part 20-