My New Dream -Part 15-

Part 15

“mama denger kamu ada hubungan ya sama anak baru di sekolah kamu itu?” tanya mama dengan nada tidak suka
“iya ma, apa masalahnya sih? Prestasi aku juga enggak turun kok?”
“Avril pokoknya papa enggak suka sama laki-laki yang namanya Aidil itu, kenapa sih kamu enggak bisa bikin bangga mama sama papa?” tanya Papa dengan nada tinggi
“Papa cukup, apa salahnya sih Aidil itu orangnya baik, Jess udah tau semua tentang Aidil jadi mama sama papa nggak usah khawatir”
“pokoknya mama enggak mau tau kalau kamu nggak mau putus sama Aidil mama bakalan bikin Aidil jera” ancam mama dengan tegas
“apa salah Aidil sih ma sampai mama sebegitu bencinya sama dia?” aku mulai menangis mendengar mama mencaci maki Aidil
“dia itu enggak pantes sama kamu” balas Papa
“enggak pantes dari mananya sih pah? Dari mana papa tau kalau Aidil itu nggak pantes dapetin Avril” isakku
“kamu diem aja ya, pokoknya alasan penting kenapa mama enggak suka dengan aidil itu bukan anaknya, tapi keluarganya kalau mama sama papa sampai tau kamu masih ada hubungan sama Aidil, mama bakalan buat Aidil menderita”
“mama cukup Jess kecewa ya sama mama dan juga papa, cuma gara-gara mama enggak suka sama Aidil, mama sampai punya niat jahat kayak gitu”
“kamu diem aja Jess, nggak usah ikut-ikutan” bantah papa
“kamu harus pilih salah satu angkat kaki dari rumah ini atau putus dengan Aidil” tanya mama dengan muka merah
“mama sama papa egois” teriakku lalu berjalan menuju kamar dan mengemasi semua bajuku “maaf ya kak tapi kali ini aku enggak bisa turutin kemauan kakak” ucapku setelah selesai mengemasi barang “kamu yang sabar ya, semua ini pasti ada hikmahnya” balas kak Jess lalu memelukku “kakak jangan kasih tau Aidil tentang masalah ini ya” pintaku “iya kakak tau, kamu sementara ini tinggal di rumah Safina dulu nggak papa kan?” tanya kak Jess.
Aku membawa koperku turun kebawah dibantu kak Jess “mama kecewa sama kamu” ucap mama, aku pamit dengan mama dan papa meskipun mereka tidak membalasku. Setelah sampai di rumah kak Safina aku benar-benar kagum interior rumahnya begitu bagus dan unik “halo selamat datang” sambut kak Safina didepan pintu rumahnya “maaf ya kalau harus minta tolong ke kamu” ucap kak Jess “kamu? Tumben pakek kamu, aku kan udah bilang buat adik ipar apa sih yang enggak” balas kak Safina sambil tersenyum.
Sudah 3 hari ini aku menginap dirumah kak Safina, aku sangat terpukul Aidil bahkan tidak meneleponku ataupun membalas semua panggilanku, aku tidak ingin menceritakannya kepada kak Jess takut kalau nanti kak Jess justru emosi. Kali ini aku menginap dirumah Alvin maklum saja aku tidak enak terus-terusan menginap dirumah kak Safina walaupun keluarganya baik tetap saja aku tidak nyaman. Karena orang tua Alvin juga jarang dirumah, jadi aku cukup lama tinggal disana. Sore hari aku duduk di taman belakang bersama Alvin dan kak Jess yang sedang berkunjung
“kak Jess aku mau ke Sulawesi” ucapku tiba-tiba.
“kenapa? apa Aidil ada masalah?” tanya Alvin khawatir.
“udah seminggu ini dia enggak ngabarin aku, dia juga enggak buruan balik kesini, aku rasa ada yang aneh, jangan-jangan terjadi sesuatu sama dia” jelasku.
“kakak bantu sebisa mungkin ya, tapi masalahnya kalau saat ini kakak enggak bisa temenin kamu, kamu tau sendiri kan urusannya ke papa sama mama nanti”
“iya kak aku sendiri nggak papa, aku kan bisa aikido
aikido? apaan tuh”
aikido di jepang itu teknik yang bertujuan untuk bertahan dan melawan balik orang yang menyerang” jelas kak Jess.
“tapi tetep aja kamu kan perempuan nggak baik kali kalau bepergian sendirian, aku temenin deh” balas Alvin.
“beneran nih? makasih banyak ya Alvin kamu emang sahabat paling baik di dunia”
“iya sama-sama”
“Vin gue minta tolong ya jagain adik gue disana”
Sehari kemudian aku dan Alvin berangkat kebandara sendirian karena kak Jess harus mengurus pihak sekolah. Kami sudah menaiki pesawat yang siap melaju menuju Sulawesi “apapun yang terjadi disana lo harus tetep tabah ya” ucap Alvin tiba-tiba “aku yakin Aidil pasti bakalan senang melihatku datang menemuinya” balasku meyakinkan diriku sendiri “aku juga berharap begitu, sudah seminggu dia tidak mengabarimu dan juga dia belum kembali aku hanya tidak mau kamu kecewa” pinta Alvin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Made By My Country

My New Dream -Part 18-

My New Dream -Part 20-